Hi..
Sesuai judul, kali ini gue mau cerita tentang hidup gue yang naik 1 tingkat lebih atas dibanding sebelumnya.
Dimulai dari 2021, tahun dimana gue merasa bahwa gue berhasil menjadi sarjana tepat waktu, dengan mental yang dikuras habis di tahun itu. Dari finansial keluarga yang naik turun karena pandemi covid, banyak anggota keluarga gue yang meninggal karena sakit, skripsi yang susah banget di acc dosen, harus bolak balik Cikarang Bandung buat selesain skripsi, revisi revisi revisi, sampai pada akhirnya di bulan September tahun 2021 gue mendapat gelar sarjana. Dengan pencapaian gue itu, gue bahagia dan bersyukur bisa punya gelar S.I.Kom tepat pada waktunya.
Tapi...
Yang menurut gue adalah pencapaian besar ternyata belum seberapa dibanding hidup yang gue jalani setelahnya, mulai apply kerjaan dimana mana, dari yang sesuai jurusan sampai yang gak menjurus sama sekali, gak diterima di perusahaan manapun, interview kesana kemari tapi hasilnya nihil. Sampai akhirnya gue terjebak di salah satu perusahaan kecil yang sama sekali gak pakai skill yang gue pelajari selama di kampus.
Kata mama, mulai dari bawah dulu. Akhirnya setelah berdebat dengan diri sendiri karena gak mau dapat kerjaan yang gak sesuai jurusan, gue memilih untuk tidak egois demi finansial untuk diri gue dan keluarga. Dari jadi admin di agen ekspedisi, penjaga toko fotocopy, sampai rela interview ditempat jauh buat grow up, tapi hasilnya tetap nihil.
Pada akhirnya sampailah gue ditahun ini, tahun yang banyak menguras tenaga, pikiran, dan mental. Tahun yang menurut gue nano nano rasanya, mulai dari ditipu beberapa juta sama yayasan penyalur tenaga kerja, interview yang gak ada hasilnya, finansial keluarga yang masih anjlok, tagihan dan pengeluaran yang tiap bulan selalu nambah. Dari Januari lalu sampai November ini udah gak keitung berapa banyak masalah hidup gue yang bikin nangis tiap saat.
Tapi gue tetap yakin, apapun yang gue rasain saat ini akan ada balasnya suatu saat nanti. Kalau kata pasangan gue, ini adalah waktu yang ngebuat kita kuat ngejalanin hidup, jadi kalau nantinya kita dikasih cobaan lagi kita bisa bersyukur karena sebelumnya udah pernah ngerasain yang jauh lebih buruk dari ini.
Ditahun ini gue banyak belajar untuk bisa lebih mencintai diri sendiri melebihi rasa cinta gue ke orang lain. Dari situ, banyak banget hal yang buat gue jadi pribadi yang lebih bodo amatan sama sesuatu dan semua itu buat gue ngerasa lebih happy as my self. Contohnya kaya gue yang gak mikirin pendapat orang lain tentang gue. Karena gak sedikit orang yang tanya apapun tentang gue, yang menurut gue itu adalah kekurangan gue.
"Kerja dimana?"
"Kapan nikah?"
"Pacarnya si A ya?"
"Ko mau sih sama si A?"
"Ko lulusan sarjana cuma jadi ini sih"
"Skillnya gak dipake dong kalo tetap stay disitu"
"Betah banget kerja disitu gak mau grow up?"
Dan bla bla bla yang lain.
Tapi setelah semua hal pait yang gue alami, sekarang gue udah dapat kerjaan yang naik tingkat dibanding sebelumnya, gaji yang meningkat dibanding sebelumnya, pasangan yang melebihi ekspektasi gue dibanding pasangan sebelumnya, teman-teman yang selalu support, orang orang yang baik di sekeliling gue, dan banyak hal sederhana yang buat gue happy.
Btw, gue nyaman banget sama semua orang yang ada di dekat gue sekarang. Entah itu partner kerja, partner jajan, dan pasangan yang insyaallah gue harapkan jadi partner hidup gue seterusnya. Karena mereka, gue jadi lebih bersyukur, and I was lucky to meet them.
Apapun masalah lo, percaya! Semua hal buruk yang dialami saat ini akan jadi hal indah yang buat kita lebih bersyukur dari sebelumnya.
Thank's for reading
Love,
Sarah S.
Semangat bestiee ππππ
BalasHapusSEMANGAAAAT BESTIEEEπππ
HapusSemangaaat!!!
BalasHapus