Hi.. Welcome back to my blog..
Sebelumnya gue mau ucapin terima kasih banyak untuk orang-orang yang sudah mendoakan di hari spesial gue ini. Semoga doa kalian berbalik untuk kalian dan dikabulkan oleh Allah SWT. Big thanks untuk kedua orang tua gue yang semoga baca blog ini, thanks you so much for everytime. Selalu ada dan selalu support anak-anaknya sesuai passion anaknya, I Love U so much.. Sorry untuk semua kenakalan dan kegagalan dalam menjaga adik-adik. Untuk semua teman dan sahabat yang selalu ada disaat gue susah dan senang, selalu tau apapun isi hati gue, dan support gue di keadaan apapun, I wish happy for us. Terima kasih untuk semua hal yang pernah kalian kasih ke gue..
Setiap orang pasti akan merasakan kedewasaannya masing-masing. Sikap dewasa bukan di patok dari usia, tapi dari pengalaman hidup yang pernah kita jalanin. Menurut gue, dewasa itu ketika kita bisa selesain masalah kita sendiri tanpa lari dari masalah itu.
Waktu kecil, gue pernah main ke rumah sepupu dan liat bude (tante) gue lagi shalat, abis shalat dia nangis sejadi-jadinya dalam balutan mukena. Waktu itu gue pernah tanya hati gue, kenapa bude sampe segitunya nangis abis shalat? Terlalu khusyuk atau lagi sedih? Ternyata gue baru tau jawabannya beberapa tahun lalu, gue juga ngalamin apa yang dia alamin waktu dulu. Ternyata lega banget punya masalah dan nangis waktu abis shalat.
Gue rasa jadi dewasa itu tuntutan, tuntutan dimana kita harus bisa ngadepinnya. Entah masalah, karir, atau bahkan tentang hati. Sering gue liat orang yang patah hati dan hampir bunuh diri, rasanya kaya hampa aja gitu. Disaat kaya gitu tuh kita cuma pengen disemangatin dan di peduliin, meskipun pas lagi sendiri kita pasti mikir yang enggak enggak, pengen bunuh diri lah, nyakitin diri sendiri lah. Meskipun itu bukan hal baik untuk dilakukan tapi percaya deh, orang yang punya masalah berat bakal jadi enteng setelah ngelakuinnya.
Itu baru patah hati, lebih sering lagi gue liat orang yang tiap malem nangis karena mikirin perkataan orang lain yang buat hatinya sakit, bukan sakit hati karna lawan jenis tapi sakit hati diomongin sahabatnya sendiri. Gue yang nggak bisa apa-apa cuma diem dan pergi, biarin dia nangis sejadi-jadinya karena dengan tangisan kita bisa lepas semua masalah. I hate it but gue sering ada di posisi dia. Rasanya cuma pengen dingertiin, dipeduliin, tapi nggak pernah ada yang nyamperin buat ngeredain tangisnya.
Dewasa itu tuntutan, contohnya orang tua gue yang dari orang biasa, berusaha buat anaknya sarjana. Mereka nuntut gue buat cepet cepet sarjana meskipun gue selalu down karena gue males-malesan dan berpikir nggak mungkin banget bisa lulus tepat waktu.
Terlepas dari itu semua, gue bisa selesain masalahnya, meskipun dalam beberapa masalah gue pernah lari sejauh-jauhnya, tapi sekarang gue paham. If you run from the problem, you will have a new problem. Walaupun pada akhirnya gue selalu nangis dan mikir kalo hidup gue gini-gini aja tapi gue dituntut untuk bisa hadepin ini sendiri. Dan untuk lo yang baca tulisan ini, keep fighting! Hidup lo bukan cuma tentang satu masalah, kalau lo mau hidup lo nggak punya masalah, jawabannya cuma satu.. Mati aja sana! Tapi inget, seberapa keras usaha lo buat mati, setiap hidup dan mati punya jalannya sendiri, tinggal tunggu aja tanggal mainnya. Paham kan? Sekarang waktunya bersikap dewasa, mau lo masih remaja tapi lo adalah orang yang broken home, come on lo bisa jalanin hidup lo bahkan cuma dengan senyuman.
Ikhlas adalah satu-satunya cara untuk melepaskan semua masalah yang nggak pernah terselesaikan.. Meskipun gue tau kata ikhlas enggak segampang ucapan ikhlas itu sendiri.
Semoga tetap pada jalannya dan dewasa menghadapi setiap yang dijalani. Karena setiap hidup bukan hanya tentang bahagia:)
Thank's for reading, see you in the next blog..
Love
Sarah S
Tidak ada komentar:
Posting Komentar