Senin, 04 April 2022

Dia yang Kutemui di 2019

Hi everyone... 
Welcome back to my blog.

Blog ini akan gue awali dengan ucapan selamat. Selamat pagiii karena gue nulis blog ini jam 9.15 pagi hehe dan selamat menunaikan ibadah puasa untuk yang menjalankan, semoga semua yang kita lakukan di bulan ramadhan ini penuh dengan keberkahan, aamiin. Happy fasting...

Okay, lanjut ke pembahasan, kali ini gue mau bahas tentang hubungan. Hubungan yang udah lalu bisa gak ya jadi adem lagi? Tolong bantu gue jawab di komentar yaaa.. 

Menurut gue pribadi, saat kita berhubungan dengan orang lain dan memutuskan untuk masing-masing, itu gak lebih dari "Okay kita harus sama sama memperbaiki diri, kedepannya terserah tuhan. Ia merestui atau tidak". Gue belajar banyak dari beberapa orang yang bisa dibilang meninggalkan luka dan sampai sekarang masing terasa, tapi ada beberapa yang masih baik dan mau silaturahmi lagi sama gue, kita berdua pun jadi teman ngobrol atau sekedar teman chat saat gabut.

Mungkin kali ini akan ada satu orang yang gue bahas disini, kalau dia liat ini gue cuma mau bilang "Sorry if i still love and want you be my partner". Kenapa gue bisa bilang gitu? Karena beberapa hari lalu gue baru tau kalau dia cukup sering baca blog gue hahaha.

Jadi, dia adalah orang yang gue temui di 2019 dan gak pernah gue lupain sampai detik ini. Meskipun banyak banget orang yang bilang "Lo ngapain masih ngarepin orang yang emang udah gak buat lo lagi" tapi gue tetap yakin sama hati gue kalau gue milih dia. Kalau dia nggak milih gue sekalipun, gue akan bahagia ngeliat dia tiap hari bisa senyum secerah dulu. Gue gak tau rasanya campur aduk pas dia udah gak cuek lagi sama gue setelah satu tahun kebelakang dia blok semua sosmed gue, dan hampir dua tahun ini jawaban dia kaya yang males chattingan sama gue. Dari hal-hal yang gue rasain selama beberapa hari ini atau mungkin hampir seminggu, gue berpikir "Tuhan masih baik sama gue, dulu sebelum ketemu dia tuhan kasih orang yang selalu ada dalam bayangan gue, gue pikir itu imajinasi gue aja tapi ternyata tuhan kasih orang yang nyata dan sama persis seperti di imajinasi gue. Sekarang? Saat semua yang kita lalui sudah mencapai titik bosan, tuhan seakan mengembalikan imajinasi yang nyata itu menjadi keceriaan buat gue tiap harinya" 

Dan dari situ tuhan mungkin akan membalikkan hatinya lagi, atau mungkin kita tetap seperti ini sampai menemukan orang masing masing yang bisa membuat kita nyaman dan jatuh cinta setiap hari. Tugas gue saat ini adalah mengendalikan hati kembali karena gue tau, gue dan dia sudah selesai dari dua tahun lalu. Dan saat ini hanya gue yang punya rasa itu, dia sudah melupakan gue jauh sebelum sekarang.

Kayanya blog gue sekarang emang isinya curhat soal hati deh hahaha, maaf karena kali ini blog ini gak sama sekali ada faedahnya buat kalian yang baca. Tapi insyaallah blog tentang dia yang kutemui di 2019 ini akan gue publikasikan menjadi satu buku yang masih proses penulisan. 

Thank's you so much for reading, happy fasting, happy monday and fighting!
Sarah pamit, see u in the next blog...


Love
Sarah S

Minggu, 16 Januari 2022

Tenang..

 Happy new year 2022 meskipun kelewat 2 minggu hehe. Welcome back to my blog, alhamdulillah di 2022 gue masih bisa menyapa semuanya dengan tulisan gue yang mungkin tidak memiliki cukup banyak makna, tapi gue berharap siapapun yang lagi merasakan seperti apa yang gue rasakan saat ini bisa membaca makna dari yang gue tulis.

Let's this blog..

Ini dimulai beberapa jam ketika umur gue mau mencapai 22 tahun tepatnya beberapa hari sebelum tahun 2022 dimulai. Yes! Overthinking. Saat itu gue baru semingguan wisuda dan tingkat kegalauan gue tentang hidup baru saja dimulai. Saat itu gue belum punya apa-apa (and maybe is the same now), gue selalu berpikir apa passion yang bener-bener gue punya dalam kehidupan ini. Dan disitu gue mikir "apa gue bisa wujudin impian gue di umur gue yang sekarang?" "apa gue siap dengan semua ocehan orang yang selalu nanya kapan kerja dan kapan nikah?" "apa gue bisa menjadi diri gue yang lebih dewasa dan tidak kekanak-kanakan seperti sekarang?", and you know? Gue nangis sesegukan sampe tepat pukul 00.00 ulang tahun gue ke-22. 

Pasti lo nanya kan kenapa gue ceritain masa-masa itu? I mean it's so sad story dan mungkin harusnya gue malu karena 22 tahun hidup cuma dipikirin dan ditangisin tuh gak ada gunanya. Intinya sih gue cuma mau berbagi cerita, if you not interest silahkan baca blog lain yang mungkin lebih bermanfaat.

Okay lanjut, pagi menjelang siang gue rasa semua isi pikiran gue yang overthingking itu sudah cukup sampai disitu. Ternyata itu berlanjut sampai kemarin, dan masalahnya bukan cuma 1 tapi banyak. Gue mungkin bisa dibilang depresi karena tiap hari gak mau bergaul even itu sama orang rumah, gue memilih untuk marathon film marvel dikamar yang sampe sekarang belum gue kelarin. Tapi gue sadar beberapa hari ini gue selalu dibangunin jam 3 pagi, bukan sama alarm tapi emang kebangun sendiri. Setelah gue pikir lebih jauh dan menyadari itu semua, "oh kayanya tuhan mau gue lebih deket sama dia", akhirnya gue memberanikan diri lagi untuk cerita ke tuhan tentang semua masalah yang gue hadapi saat ini. Anehnya, gue gak nangis dan keesokan harinya atau bisa dibilang pagi ini, banyak sekali orang yang membuat gue terhibur dan tenang untuk saat ini.

Di umur gue yang ke-21 kemarin, gue banyak belajar kalau bukan cuma gue yang punya masalah tapi orang yang gue ajak cerita pun punya masalah, dari situ sebisa mungkin gue selalu pendem semua cerita dan masalah gue karena gue cuma mau berbagi kebahagiaan aja sama mereka. Cerita yang have fun dan gak bikin orang lain ikutan galau mikirin masalah gue, maka dari itu gue selalu berusaha menjadi good listener untuk temen-temen gue yang cerita tentang masalahnya dia, even gue gak kasih saran ke dia tentang masalahnya, gue berharap semoga dia bisa agak tenang karena 1 masalah yang dia hadepin udah dibagi ke gue dan gak dipendem sendirian. Gue gak maksa juga buat orang lain cerita, biarin aja dia pilih temen curhatnya sesuai kebutuhan dan kepercayaan dia terhadap orang itu.

Balik lagi ke story gue, soal masalah gue yang satu ini gak pernah gue ceritain ke siapapun kecuali 1 sahabat gue yang baru banget gue ceritain 2 hari yang lalu, she said "Sar, aku tau kamu kuat. Kalo kamu cape plis bilang jangan diem dan bikin aku gagal jadi sahabat kamu. Everything's gonna be okay dan kamu pasti punya jalan sendiri buat masuk kesana, ke apa yang kamu impikan. Dan jangan jadi orang lain, karna kamu itu versi terbaik diri kamu." dari omongan dia gue jadi mikir bahwa setiap jalan orang mencapai impiannya berbeda beda. Ada yang pengen banget lulus tepat waktu and he did it, ada juga yang jalannya dipermudah dengan jalan lurus tanpa lubang. Ada yang rezekinya dapet kerjaan cepet dan sesuai passion, ada juga yang belum dapet kerja dan sulit banget untuk dapet kerjaan, even kerjaan itu bukan passion-nya dia sampe hampir depresi karena mikirin itu semua.

So, jalan yang kita semua laluin emang beda, ada yang lurus, ada yang belok dan banyak tikungan. Tapi percaya deh, akan ada bahagia setelah hujan reda. Akan ada jalan yang benar setelah lo nyasar berulang kali. Intinya selalu terus berusaha dan jadi versi terbaik diri lo, bukan orang lain.

Happy weekend, and enjoy your weekend!

See u in the next blog.

Love..

Sarah S